Senin, 24 Februari 2014

wisata benteng kuto besak di sumatra selatan




Benteng Kuto Besak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Benteng Kuto Besak
Prajurit KNIL dan anak-anak di depan gerbang benteng Palembang pada masa Hindia Belanda
Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang. Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758 dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Mahmud Bahauddin yang memerintah pada tahun 1776-1803. Sultan Mahmud Bahauddin ini adalah seorang tokoh kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan praktis dalam perdagangan internasional, serta seorang agamawan yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara. Menandai perannya sebagai sultan, ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak. Belanda menyebut Kuto Besak sebagai nieuwe keraton alias keraton baru.
Benteng ini mulai dibangun pada tahun 1780 dengan arsitek yang tidak diketahui dengan pasti dan pelaksanaan pengawasan pekerjaan dipercayakan pada seorang Tionghoa. Semen perekat bata menggunakan batu kapur yang ada di daerah pedalaman Sungai Ogan ditambah dengan putih telur. Waktu yang dipergunakan untuk membangun Kuto Besak ini kurang lebih 17 tahun. Keraton ini ditempati secara resmi pada hari Senin pada tanggal 21 Februari 1797.
Berbeda dengan letak keraton lama yang berlokasi di daerah pedalaman, keraton baru berdiri di posisi yang sangat terbuka, strategis, dan sekaligus sangat indah. Posisinya menghadap ke Sungai Musi.
Pada masa itu, Kota Palembang masih dikelilingi oleh anak-anak sungai yang membelah wilayah kota menjadi pulau-pulau. Kuto Besak pun seolah berdiri di atas pulau karena dibatasi oleh Sungai Sekanak di bagian barat, Sungai Tengkuruk di bagian timur, dan Sungai Kapuran di bagian utara.
Benteng Kuto Besak saat ini ditempati oleh Komando Daerah Militer (Kodam) Sriwijaya.
Pembangunan dan penataan kawasan di sekitar Plaza Benteng Kuto Besak diproyeksikan akan menjadi tempat hiburan terbuka yang menjual pesona Musi dan bangunan-bangunan bersejarah. Jika dilihat dari daerah Seberang Ulu atau Jembatan Ampera, pemandangan yang tampak adalah pelataran luas dengan latar belakang deretan pohon palem di halaman Benteng Kuto Besak, dan menara air di Kantor Wali Kota Palembang.
Di kala malam hari, suasana akan terasa lebih dramatis. Cahaya dari deretan lampu-lampu taman menciptakan refleksi warna kuning pada permukaan sungai.
Pemkot Palembang memiliki sejumlah rencana pengembangan untuk mendukung Plaza Benteng Kuto Besak sebagai obyek wisata.







wisata pantai di sulaewsi selatan




>>




Sulawesi Selatan adalah salah satu propinsi paling sibuk di Indonesia. Wilayahnya membentang luas dan potensi ekonominya terus menerus menonjol dan memberikan warna untuk Indonesia. Ia adalah gerbang Indonesia Timur.

Pantai Bira adalah surga tersembunyi yang terletak di ujung bawah Pulau Sulawesi sekaligus menjadi benteng utama Sulawesi Selatan dari lautan lepas.

sumber:https:idid.facebook.com

kuliner sumsel




Kuliner Khas Sumatera Selatan

Empek-empek


Siapa yang tidak mengenal empek-empek ? Makanan khas dari dearah Sumatera selatan, khususnya Palembang ini sudah menjadi makanan kegemaran masyarakat Indonesian pada umumnya. Empek-empak adalah kudapan yang terbuat dari ikan dan tepung sagu. Biasanya disajikan bersama kuah cuka (cuko) yang berwarna hitam kecoklatan, potongan ketimun, sedikit mie basah atau soun serta udang kering yang ditumbuk (ebi). Ikan yang digunakan untuk pembuatan empek-empek adalah ikan belida yang berada di sungai Musi. Seiring dengan langkanya ikan belida makan jenis ikan lainnya digunakan sebagai pengganti, antara lain ikan gabus, tenggiri, ikan ekor kuning, parang-prang, ikan sebelah dan kakap merah.klik disiniuntuk resep lemgkapnya

Tidak jelas siapa dan bagaimana sejarah terjadinya empek-empek. Namun menurut cerita rakyat masyarakat Palembang, empek-empek adalah hasil kreasi Apek (sebutan/panggilan bagi kaum lelaki masyarakat Cina) yang mengolah kelebihan ikan di daerah tersebut. Penjaja kudapan baru ini dipanggil Mpek/Apek sehingga terciptalah nama Empek-empek. Berdasarkan cerita rakyat tesebut, sangatlah mungkin empek-empek adalah adaptasi dari makanan Cina seperti bakso ikan, ngoh yang dan kekian.

Jenis pempek yang terkenal adalah "pempek kapal selam", yaitu telur ayam yang dibungkus dengan adonan pempek dan digoreng dalam minyak panas. Ada juga yang lain seperti pempek lenjer, pempek bulat (atau terkenal dengan nama "ada'an"), pempek kulit ikan, pempek pistel (isinya irisan pepaya muda rebus yang sudah dibumbui), pempek telur kecil, dan pempek keriting.

Mie celor

Satu lagi kuliner khas Palembang yang harus di ketahui dan tentunya di cicipi, namanya adalah mie celor. selama ini kita mungkin mengenal palembang dengan empek-empek atau yang sudah saya tampilkan sebelumnya yaitu celimpungan. Ternyata palembang juga memiliki kuliner khas lain yang berbahan dasar mie dan di beri nma mie celor.

Mie dari mie celor ini terbuat dari mie basah biasa. Yang berbeda adalah kuahnya. Kuahnya agak kental dan diberi udang. Yang khas dari mie celor adalah irisan telur rebus plus toge rebus yang dimakan bersama mie dan kuah udang tadi. Rasanya agak hot sedikit karena dicampur dengan cabe merah. Tapi biasanya wong Palembang akan makan dengan cabe hijau halus yang telah tersedia di masing-masing meja restoran karena kurang pedas, katanya. tapi bagi yang kurang suka dengan pedas mie celor juga sudah cukup pedas.

Selain itu, di setiap meja makan disediakan kerupuk ikan palembang atau rempeyek kacang. Tentunya tidak gratis, harus bayar terpisah tergantung jumlah kerupuk atau rempeyek yang dimakan. Harga seporsi mie celor adalah Rp 10.000, jadi anda tidak perlu "pusing " setelah menyantap salah satu kuliner khas palembang ini.

untuk kita yang tinggal jauh dari palembang tidak perlu khawatir tidak bisa menikmati kuliner khas ini, karena kita bisa membuatnya sendiri di rumah. bahan yang di gunakan relatif mudah di dapat dan membuatnya pun tidak susah-susah baget. silahkan klik disini untuk melihat resep dan cara membua mie celor khas palembang ini.

Salah satu restoran atau tempat makan mie celor asli Palembang yang terkenal terletak di Jalan Pasar 26 Ilir. Restorannya tidak begitu besar dan sederhana, tetapi banyak pejabat negara yang mampir ke restoran ini untuk menikmati rasa mie celornya yang lezat. Dan konon restoran ini bahkan menjadi langganan gubernur Sumatera Selatan jika beliau atau keluarganya memiliki hajatan.

Es kacang merah

es kacang merahKali ini setelah kemarin kita ke bali untuk melihat minuman khas bali berupa brem, kini saya akan ajak anda semua menuju ke palembang sumatra selatan. Bukan untuk mencicipi empek-empek tetapi saya akan coba ajak anda mencicipi yang segar-segar dari sana yaitu es kacang merah. Minuman khas palembang ini adalah jenis minuman yang selain segar juga menyehatkan, karena es kacang merah ini mengandung susu dan tentunya kacang merah itu sendiri.

Es kacang merah sebenarnya juga bukan hanya terdapat di Palembang, tetapi di kota Manado juga ada, tetapi walaupun namanya sama es kacang merah yang ada di Palembang dan yang ada di manado Manado sangat berbeda, hanya kacang merahnya saja yang membuat keduanya sama, tapi untuk yang lainnya berbeda. Dan disini saya akan fokus membahas es kacang merah yang ada di palembang.

Di dalam es kacang merah terdapat berbagai macam campuran bahan, yaitu cincau, tape, dawet, nangka dan yang tentunya kacang merahnya. Sedangkan untuk sirupnya sendiri adalah sirup merah (coco pandan), susu dan untuk tambah nikmatnya adalah cokelat cair. Bisa di bilang minuman ini adalah minimalis dari segi bahan tetapi maximalis dari segi rasa.silahkan lihat resep dan cara membuatnya disini.

Di kota plembang dan sekitarnya kita akan dengan mudah menemukan iminuman sehar yang satu ini, biasanya es kacang merah disuguhin untuk teman makan pempek atau berbagai macam makanan khas Palembang lainnya. Tetapi es kacang merah juga biasa diminum ketika waktu senggang, apalagi ketika cuaca sedang panas, dijamin anda akan langsung segar dan bersemangat lagi.

Celimpungan


Orang lebih tau kalau makanan khas dari palembang adalah empek-empek padahal ada makanan lain dari palembang yang rasanya tidak kalah dari empek-empek, makanan itu adalah celimpungan. Celimpungan adalah makanan yang berbahan dasar sagu dan ikan.klik disini untuk melihat resepnya. Kota palembang memang identik dengan makanan-makanan yang berbau ikan dkk.

Celimpungan bisa disajikan dengan lontong dan sayur dan lauknya, bisa juga hanya disajikan sendiri. Kalau lagi ada hari raya, biasanya celimpungan adalah salah satu menu favorit.

Perbedaan di antara celimpungan dan empek-empek terletak pada bentuk dan kuahnya. Celimpungan berbentuk bulat dengan diameter 10 cm dan tipis (pipih). Kuahnya terbuat dari santan dan racikan bumbu-bumbu lainnya. Celimpungan dimakan bersama sambal gorengnya

 sumber:kulinerindonesiamancanegara.blogspot.com

jembatan ampera




sejarah jembatan ampera di sumatra selatan:

      Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan yang berada di Palembang, ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Indonesia, yang menghubungkan antara dua daratan yaitu Seberang ulu dan Ilir. Munculnya ide dalam pembangunan jembatan tersebut yaitu sejak zaman Gemeente Palembang, tahun 1906. Saat jabatan Walikota Palembang dijabat Le Cocq de Ville, tahun 1924, ide ini kembali mencuat dan dilakukan banyak usaha untuk merealisasikannya. Namun, sampai masa jabatan Le Cocq berakhir, bahkan ketika Belanda hengkang dari Indonesia, proyek itu tidak pernah terealisasi.


      Panjang jembatan ini adalah 1,117m , dengan Lebar jembatan 22m , dan tinggi kurang lebihnya 11,5m dari permukaan air. Jembatan tersebut memiliki bobot sekurangnya 944 Ton. Jembatan Ampera memiliki dua menara yang masing-masing tingginya adalah 63M Dari permukaan tanah. Menara tersebut digunakan sebagai mesin gerek untuk mengangkat bagian tengah pada jembatan ampera ketika ada kapal yang akan melintas.

      Jembatan ini mulai di bangun pada bulan April 1962 setelah mendapat persetujuan dari bapak Presiden RI. Awalnya jembatan ini diberi nama Jembatan Bung Karno, atas penghormatan masyarakat terhadap presiden yang teleh memperjuangkan impian masyarakat Palembang dalam pembangunan jembatan tersebut, Peresmian pemakaian jembatan dilakukan pada tahun 1965, sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama jembatan. Pada saat itu, jembatan ini adalah jembatan terpanjang di Asia tenggara. Setelah terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat).


sumber: www surgaindonesia.com